Banyak orang yang keliru memahami seks. Hal ini karena mereka keliru dalam mendefinisikan seks. Ketika orang mengucapkan kata “seks” maka yang terlintas dikepala sebagian besar orang yang mendengarnya adalah tentang pornografi, pornoaksi, atau tentang hal-hal yang berkaitan dengan birahi. Padahal, itu hanya salah satu dari makna seks, bukanseks itu sendiri. Informasi yang benar tentang seks sangatlah penting supaya orang tidak salah dalam memaknainya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu arti seks adalah segala hal yang berkaitan dengan alat kelamin. Kata “seks” memiliki definisi yang luas. Secara keseluruhan, yang dimaksudkan dengan seks adalah pendidikan mengenai jenis kelamin.
1. Dimensi
Biologis.
Dari sudut pandang biologis, seks berarti segala hal yang
berkaitan dengan alat reproduksi. Didalamnya termasuk pengetahuan mengenai
hormon-hormon, menstruasi, masa subur, gairah seks, bagaimana menjaga kesehatan
dan gangguan dari penyakit seperti PMS (penyakit menular seksual), dan
bagaimana memfungsikannya dengan optimal secara biologis. Termasuk dalam
pengertian seks dari sudut biologis ini adalah pengetahuan mengenai proses
pembuahan, bagaimana ovum bertemu dengan sperma dan membentuk zigot, dan
seterusnya.
Yang berkaitan dengan masalah pendidikan seks dalam dimensi
biologisnya karena usia balig atau kedewasaan seseorang menurut islam, dilihat
melalui ciri-ciri yang bersifat biologis. Misalnya, keluarnya darah haid
(menstruasi) pada wanita atau mulai aktifnya sel sperma yang ditandai dengan
pengalaman “mimpi basah”.
2. Dimensi
Psikologis.
Dari dimensi psikologis, seks berkaitan dengan bagaimana
seseorang menjalankan fungsinya sebagai makhluk seksual dan identitas peran
jenis. Contohnya : pria dipandang lebih agresif dari pada wanita. Misalnya :
memberikan larangan yang tegas kepada laki-laki untuk tidak menyerupai
identitas seksual perempuan, Dan sebaliknya, perempuan juga dilarang menyerupai
identitas seksual sebagaimana laki-laki. Hal ini tujuannya jelas, yakni untuk
mempertegas fungsi seksual masing-masing pihak yang nantinya sangat berpengaruh
pada dimensi psikologisnya.
3. Dimensi
Medis.
Dari dimensi medis, seks
adalah pengetahuan mengenai penyakit yang disebabkan oleh hubungan
seksual, misalnya : terjadinya impotensi, nyeri, atau keputihan. Dalam kajian
fiqih, dibahas tentang bagaimana menjaga kebersihan dan kesucian diri dari
segala kotoran atau najis yang keluar dari alat kelamin dengan menggunakan Air.
4. Dimensi
Sosial.
Dari dimensi medis, seks
adalah sesuatu yang berkaitan dengan hubungan interpersonal (hubungan
antar sesama manusia). Dorongan adanya
seks yang muncul pada diri seseorang adalah sesuatu yang wajar. Bahkan,
dorongan ini harus ada jika kamu mau dikatakan sebagai manusia yang normal.
Tanpa seks, kamu tidak akan pernah terlahir didunia ini. Dengan seks pula,
cita-citamu, nama besar yang kamu miliki, dapat diteruskan dan dilanjutkan.